Benarkah Wanita adalah Makhluk Penggoda? (1)
Ilustrasi
Dialah yang mendorong Adam untuk memakan buah terlarang, sehingga mereka terusir dari surga dan menyebabkan penderitaan bagi kita (anak cucunya) di dunia.
Pendapat ini dijadikan sandaran untuk merendahkan kedudukan kaum wanita. Berlandaskan peristiwa tersebut, wanita sering dituding sebagai cikal bakal datangnya segala musibah yang terjadi di dunia, baik pada orang-orang dahulu maupun sekarang.
Namun, apakah benar pernyataan tersebut? Apa memang Islam memosisikan kaum Hawa sebagai makhluk penggoda dan membawa kerusakan?
Pertanyaan seperti ini pernah dilontarkan kepada Syekh Yusuf Qardhawi. Dalam Fatwa Kontemporernya, Qardhawi mengatakan pendapat tersebut bukanlah berasal dari khazanah keilmuan Islam.
Apakah dalam hal ini kaum Hawa yang harus bertanggung jawab atas kesengsaraan hidup manusia dengan mengatakan bahwa Hawa yang menjerumuskan Adam untuk memakan buah terlarang.
Sumber pendapat tersebut berasal dari Kitab Taurat dengan segala bagian dan tambahannya. Ini merupakan pendapat yang diimani oleh kaum Yahudi dan Nasrani, serta sering menjadi bahan referensi bagi para pemikir, penyair, dan penulis mereka. Bahkan, tidak sedikit penulis Muslim yang bertaklid buta dengan pendapat tersebut.
Namun, bagi orang yang membaca kisah Adam dalam Alquran yang ayat-ayatnya mengenai kisah tersebut terhimpun dalam beberapa surah, tidak akan bertaklid buta seperti itu. Ia akan menangkap secara jelas fakta-fakta seperti berikut ini:
1. Taklif ilahi untuk tidak memakan buah terlarang itu ditujukan kepada Adam dan Hawa (bukan Adam saja).
Allah berfirman, "Dan Kami berfirman, 'Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang zalim.'" (QS. Al-Baqarah: 35).
2. Bahwa yang mendorong keduanya dan menyesatkan keduanya dengan tipu daya, bujuk rayu, dan sumpah palsu ialah setan, sebagaimana difirmankan Allah, "Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula.” (QS. Al-Baqarah: 36).
Sumber
Tiada ulasan:
Catat Ulasan