PM Turki Kecam Majlis Keselamatan PBB Mengenai Konflik di Syria
Perdana
menteri Turki pada hari Sabtu kemarin (13/10) mengkritik tajam majlis keselamatan PBB yang gagal untuk menyepakati langkah-langkah tegas untuk
mengakhiri perang sivil yang telah berlangsung selama 19-bulan di
Syria
Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada sebuah konferensi internasional di Istanbul bahwa dunia sedang menyaksikan sebuah “tragedi kemanusiaan” di Syria
“Jika kita menunggu satu atau dua anggota tetap … maka masa depan Syria akan berada dalam bahaya,” kata Erdogan, menurut seorang penerjemah resmi.
Rusia dan China – dua dari lima anggota tetap Majlis Keselamatan – telah memveto resolusi yang berusaha untuk memberikan tekanan bersama terhadap Damaskus untuk mengakhiri konflik dan menyetujui untuk adanya transisi politik.
Erdogan menyerukan reformasi Majlis Keselamatan, yang ia sebut “tidak memiliki sistem yang sama rata dan tidak adil” serta tidak mewakili kehendak sebagian besar negara.
Dia berbicara pada saat Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu bertemu dengan para pemimpin Arab dan Eropa di tengah ketegangan yang meningkat antara Turki dan negara tetangga mereka Syria.
Davutoglu mengadakan pembicaraan Sabtu pagi dengan Ketua Liga Arab Nabil Elaraby dan dijadwalkan bertemu kemudian dengan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle serta utusan PBB mengenai Suriah Lakhdar Brahimi..
Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada sebuah konferensi internasional di Istanbul bahwa dunia sedang menyaksikan sebuah “tragedi kemanusiaan” di Syria
“Jika kita menunggu satu atau dua anggota tetap … maka masa depan Syria akan berada dalam bahaya,” kata Erdogan, menurut seorang penerjemah resmi.
Rusia dan China – dua dari lima anggota tetap Majlis Keselamatan – telah memveto resolusi yang berusaha untuk memberikan tekanan bersama terhadap Damaskus untuk mengakhiri konflik dan menyetujui untuk adanya transisi politik.
Erdogan menyerukan reformasi Majlis Keselamatan, yang ia sebut “tidak memiliki sistem yang sama rata dan tidak adil” serta tidak mewakili kehendak sebagian besar negara.
Dia berbicara pada saat Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu bertemu dengan para pemimpin Arab dan Eropa di tengah ketegangan yang meningkat antara Turki dan negara tetangga mereka Syria.
Davutoglu mengadakan pembicaraan Sabtu pagi dengan Ketua Liga Arab Nabil Elaraby dan dijadwalkan bertemu kemudian dengan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle serta utusan PBB mengenai Suriah Lakhdar Brahimi..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan