Keajaiban-Keajaiban di Jalur Gaza
Ahad 16 Dis.2012
"Ada
lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib
masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah
ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr
Aburrahman Al Jamal di laman Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi
Jihad Al Furqan ( ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).
Sang
khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah
disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.
"Saya
telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter
menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan
menuju jalan tempat saya menanam ranjau, "kata pejuang tadi.
Akhirnya,
sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas kerana mengira ranjau
itu tidak akan bekerja optimum. Maklum, jumlah musuh amat banyak.
Akan
tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar
suara "Utsbut, tsabatkallah" yang maknanya kurang lebih, "tetaplah di
tempat maka Allah menguatkanmu." Ucapan itu ia dengar berulang-ulang
sebanyak tiga kali.
"Saya mencari sekeliling untuk mengetahui
siapa yang mengatakan hal itu kepada saya. Akan tetapi saya malah
terkejut, kerana tidak ada seorang pun yang bersama saya, "ucap
mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang
mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah kereta
kebal melewati ranjau yang tertanam, sesuatu yang "ajaib" terjadi.
Ranjau itu justru meletup amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya
langsung hancur. Banyak tentera Israel meninggal seketika itu.
Sebahagian daripada mereka harus diangkut oleh helikopter. "Sedangkan
saya sendiri dalam keadaan selamat," kata mujahid itu lagi, melalui
lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir,
Hisyam Hilali, dalam laman alraesryoon.com, ikut menyokong kisah-kisah
sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath
(berjaga) mengatakan,
"Ketika saya mengamati gerakan kereta kebal
di sempadan bandar, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi
saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya
berkali-kali mencuba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya
memastikan bahawa suara itu tidak keluar kecuali dari batuan dan pasir. "
Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh ...
Sebuah
kejadian "ajaib" berlaku di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI
Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat
mengulur Wayar, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki
mereka. Bom pun terus jatuh ke lokasi itu.
Untunglah para
mujahidin selamat. Namun, wayar pengubung ranjau dan pemicu yang tadi
hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk
menyambungnya, kerana pesawat masih berputar-putar di atas.
Tak
lama kemudian, beberapa kereta kebal Israel mendekati lokasi di mana
ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, kereta kebal itu
malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
Apa
daya, kaum Mujahidin tak boleh berbuat apa-apa. Wayar ranjau jelas tak
mungkin disambung, sementara kereta kebal Israel telah berkumpul di atas
ranjau.
Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis
ketika melihat pemandangan itu. Sebahagian yang lain berdoa, "Allahumma
kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum," yang maknanya,
"Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami
menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan
serupa."
Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban.
Terdengar letupan dahsyat tepat di lokasi penanaman ranjau yang tadinya
tak berfungsi.
Setelah Tentera Israel pergi dengan membawa
kerugian akibat letupan tersebut, para mujahidin akan melihat lokasi
letupan. Sungguh ajaib, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam
itu masih utuh. Dari mana datangnva letupan? Wallahu a'lam.
Masih
dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke
salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah
sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khuatir jika api itu semakin
tak terkawal.
Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa, "Wahai Dzat
yang merubah api menjadi sejuk dan tidak membahayakan untuk Ibrahim,
padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu."
Maka, tidak lebih dari
tiga minit, api pun padam. Para mujahidin menangis terharu kerana mereka
merasa Allah Subhanuhu wa Ta'ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan
terkabulnya doa mereka dengan segera.
Merpati dan Anjing ...
Di
saat para mujahidin tersepit, haiwan-haiwan dan alam tiba-tiba ikut
membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
Seorang
mujahid Palestin menuturkan "kisah ajaib" yang lain kepada laman
Filithin Al Aan (25/1/2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais,
sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking,
yang melintas sebelum peluru berpandu-peluru berpandu Israel jatuh di
wilayah itu.
Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.
Begitu
merpati itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat
persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat
kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun
selamat.
Adalagi "cerita keajaiban" mengenai seekor anjing,
sebagaimana diberitakan laman Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala
sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah
malam, tiba-tiba muncul seekor anjing tentera Israel jenis doberman.
Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan
Israel mencari tempat simpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.
Anjing
besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah
seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya,
"Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk
tetap berada di tempat ini. Kerana itu, menjauhlah dari kami, dan jangan
menimbulkan masalah untuk kami. "
Setelah itu, si anjing duduk
dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang
mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa kurma. Dengan
tenang anjing itu memakan kurma itu, lalu beranjak pergi.
Kabut pun Ikut Membantu ...
Ada
pula kisah menarik yang disampaikan oleh komander Al Qassam di kem-kem
pelarian Nashirat, langsung setelah selesai solat zuhur di masjid Al
Qassam (17/1/2009).
Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan
ribath di Tal Ajul terkepung oleh kereta kebal Israel dan pasukan khusus
mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.
Di saat
kedudukan para mujahidin tersepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam
itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata tentera Israel dan membantu
pasukan mujahidin keluar dari kepungan.
Kes serupa diceritakan
oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana
ditulis laman almesryoon.com (sudah tidak boleh diakses lagi). la
bercerita bagaimana kabus tebal tiba-tiba turun dan membatu para
mujahidin untuk melakukan serangan.
Awalnya, pasukan mujahiddin
tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati kereta kebal tentera
Israel guna meledakkannya. "Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar
dimudahkan untuk melakukan serangan ini," kata Abu Ubaidah.
Tiba-tiba
turunlah kabus tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera
bergerak menyelinap di antara kereta kebal, menanam ranjau-ranjau di
sisinya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat
mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel
yang berada di sekitar kenderaan tentera itu. Lima tentera Israel tewas
di tempat dan puluhan lainnya luka-luka selepas ranjau-ranjau itu
meletup.
Kerana kekejaman zionis yahudi, semua makhluk Allah melawannya, Maha benar sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya:
Tidak
akan terjadi hari kiamat, sehingga muslimin memerangi Yahudi.
Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik
batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai
hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja.
Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), kerana termasuk pohon
Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami 'As-shaghir no. 7427)
"Maka
(yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah
yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu
melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk
membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang
mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepada
kamu), dan sesungguhnya Allah sentiasa melumpuhkan tipu daya orang-orang
yang kafir. "(Surah 8: 17-18)
Selamat Dengan Al-Quran ...
Cerita
ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki
rumah sakit As Syifa '. Seorang doktor yang memeriksanya terkejut
apabila mengetahui ada sepotong projetile peluru bersarang di saku
pejuang tersebut.
Yang membuat ia sangat terkejut adalah timah
panas itu gagal menembusi jantung sang pejuang kerana terhalang oleh
sebuah buku doa dan mushaf Al-Quran yang selalu berada di saku sang
pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlubang, namun hanya sampul muka
mushaf itu saja yang rosak, sedangkan projetile sendiri bentuknya sudah
"berselerak".
Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az
Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Doktor Jorden
sebagaimana ditulis laman parti Ikhwanul Muslimin (23/1/2009).
Dr.
Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah projetile peluru, mushaf
Al-Qur'an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang
menahan peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid An-Nur di Hay As
Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah
menembak 3 rodalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya
puing-puing bangunan. "Akan tetapi mushaf-mushaf Al-Qur'an tetap berada
di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa," katanya sambil tak henti
bertasbih.
"Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di
ayat-ayat yang menceritakan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti
firman Allah,
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar, iaitu
orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, 'sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,' (Al-Baqarah [2]:
155-156). "
jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).
Harum Jasad Para Syuhada ...
Abdullah
As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang
menjadi sasaran peluru berpandu pesawat F-16 Israel ketika sedang berada
di pos keselamatan di Nashirat, Gaza.
Jasad komander al-Qassam
dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini "hilang" setelah terkena peluru
berpandu. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur
tak tinggal kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh
itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya
untuk dimakamkan.
Sebelum dikebumikan, sebagaimana dikeluarkan
laman syiria-aleppo.com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat
disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama
kemudian, tiba-tiba muncul bau harum kasturi dari bilik simpanan
serpihan tubuh tadi.
Keluarga Abdullah As Shani 'terkejut lalu
memberitahu kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki
kuniyah (gelaran) Abu Hamzah ini.
Lalu, puluhan orang ramai-ramai
mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari
serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah beg plastik.
Bahkan,
menurut pihak keluarga, 20 hari selepas wafatnya lelaki yang tak suka
menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak
memenuhi rungan yang sama.
Cerita yang sama berlaku juga pada
jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid kerana
serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdul Rahman Al Jamal, penulis
yang tinggal di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang
terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci
berkali-kali, bau itu tetap semerbak.
Ketua Parti Amal Mesir,
Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada.
Sebagaimana dilansir laman Al Quds Al Arabi (19/1/2009), ketika masih
berada di Gaza, ia menyampaikan,
"Saya telah melawat sebahagian
besar bandar dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang
hancur kerana serangan Israel. Percayalah, bahawa saya mencium bau
harumnya para syuhada. "
Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir ...
Yasir
Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap
milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir
setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa
bulan lalu.
Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal Al-Qur'an ini
sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) Al-Qur'an di Gaza dan
bergabung dengan para mujahidin untuk mendapat latihan ketenteraan.
Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di
Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.
Untung tak
dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah
memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah
pertempuran dengan pasukan Israel di kem pelarian Jabaliya.
Kerana keadaan medan, jasadnya baru boleh dipindahkan setelah dua minggu wafatnya di medan pertempuran tersebut.
Walau
sudah dua minggu meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan
evakuasi menyaksikan bahawa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu
masih mengalir dan fizikalnya tidak rosak. Keadaannya mirip seperti
orang yang sedang tidur.
Sebelum syahid, para pejuang pernah
menawarkan kepadanya untuk berkahwin dengan salah satu gadis Palestin,
namun ia menolak. "Saya meninggalkan keluarga dan tanah air kerana hal
yang lebih besar dari itu," jawabnya.
Khabar tentang keadaan
jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan
penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah
Jumaat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga
dimuat oleh Arab Times (7/2/2009)
Terbunuh 1.000, Lahir 3.000 ...
Hilang
seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini sesuai disematkan
kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas kehilangan nyawa 1.412
putra putrinya, terubat dengan lahirnya 3,700 bayi selama 22 hari
serangan Israel terhadap bandar kecil ini.
Hamam Nisman, Pengarah
Jabatan Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesihatan pemerintahan Gaza
menyatakan bahawa dalam 22 hari 3,700 bayi lahir di Gaza.
"Mereka
lahir antara tarikh 27 Disember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika
Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat
Gaza, yang majoriti wanita dan kanak-kanak-kanak-kanak," katanya.
Bulan
Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi berbanding
bulan-bulan sebelumnya. Setiap tahun 50 ribu kes kelahiran tercatat di
Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3,000 hingga 4,000 kelahiran. Akan
tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3,700 kelahiran
dan pada sisa bulan Januari tercatat 1,300 kelahiran. Bererti dalam
bulan Januari berlaku peningkatan kelahiran hingga 1,000 kes.
Nisbah
antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka
kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu setiap tahun, sedang kematian
mencapai 5 ribu.
"Israel sengaja membunuh para wanita dan
kanak-kanak-kanak-kanak untuk menghapuskan masa depan Gaza. Sebanyak 440
kanak-kanak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000
wanita mengalami luka-luka. "
tranungkite
Tiada ulasan:
Catat Ulasan