Selasa, 4 September 2012

Syria: Mursi adalah Mubarak berjanggut

Selasa, 4 September 2012

DAMASYIK - Syria melancarkan pukulan pada Presiden Mesir, Muhammad Mursi, pada hari Isnin (3/9/2012) dengan menyatakan bahwa janggutnya merupakan satu-satunya yang membedakan dirinya dari pendahulunya yang diganti setelah pemberontakan Musim Semi Arab tahun lalu.
Menanggapi kritik keras Mursi pada KTT Gerakan Non-Blok di Teheran pekan lalu, Menteri Informasi Syria, Omran al-Zohbi, menuduh bahwa pemimpin Mesir itu terlibat dalam pemberontakan bersenjata yang menggoyang negaranya.
"Dia bertanggung jawab untuk menumpahkan darah rakyat Syria, seperti juga Qatar, Saudi, dan Turki," kata Zohbi.
"Satu-satunya perbedaan antara dia dan Mubarak adalah bahwa ia memiliki janggut."
Pemerintah Syria membanggakan diri karena sekularisme yang mereka usung. Ikhwanul Muslimin telah lama dilarang di Syria. Ikhwan adalah salah satu faksi paling kuat dalam oposisi Dewan Nasional Syria.
Mursi memicu kemarahan Syria, pada kunjungan pertamanya ke Iran. Dia membanting rezim Suriah sebagai "penindas" dan mendesak dukungan untuk pemberontak yang hendak penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
"Kami bersama dengan mereka yang berjuang melawan rezim Syria yang telah menindas. Menghilangkan legitimasinya adalah kewajiban etis, dan kebutuhan politik dan strategis," katanya.
Di tengah kekerasan yang terus berlanjut di Syria, Rusia pada hari Isnin(3/9)mengeluarkan pernyataan keras menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas peringatan pemberontak Syria berencana untuk menargetkan bandara sipil di Damaskus dan Aleppo pada Selasa.
"Di Moskow kami telah melihat dengan keprihatinan yang mendalam laporan media bahwa Tentara Pembebasan Syria menjadikan bandara sipil internasional Damsyik dan Aleppo sebagai sasaran militer," kata kementerian luar negeri Rusia, Isnin (3/9), dalam sebuah pernyataan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan