Mesir Menolak Permintaan AS untuk Tembak Kapal Iran di Terusan Suez
Isnin 27 Ogos,2012
, Angkatan Laut Mesir menolak permintaan AS untuk menembak sebuah kapal Iran yang sarat dengan senjata dan menuju ke Suriah, ketua Otoritas Terusan Suez mengatakan kepada Al Arabiya.
Laksamana Mohab Mamish, komandan yang juga mantan Angkatan Laut Mesir, mengesampingkan kemungkinan dari setiap operasi militer di Terusan Suez, untuk menjamin keamanan Selat internasional tersebut.
"Tujuan utama saya pada saat saya ditunjuk sebagai ketua Otoritas Terusan Suez pada 12 Agustus lalu adalah untuk mengamankan semua kapal yang melintasi selat tersebut," katanya dalam sebuah wawancara Sabtu lalu. "Terusan Suez adalah jalur air yang sempit dan tidak mungkin bagi aksi militer berlangsung di sana."
Dalam wawancara, yang menyentuh pada sejumlah kekhawatiran tentang terusan, Mamish mengatakan keamanan ditingkatkan di kanal akan meningkatkan jumlah kapal yang melewatinya.
"Peningkatan jumlah kapal juga memerlukan pelebaran jalur air dengan menggali beberapa anak sungai. Semua ini akan dilakukan oleh tangan Mesir dan melalui perusahaan Mesir," katanya.
Dalam menanggapi rumor tentang penjualan atau sewa terusan, Presiden Mesir Muhammad Mursi telah mengeluarkan instruksi bahwa tidak ada perusahaan asing yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan Suez, ia menambahkan.
Mamish juga mencatat bahwa sebuah komite dibentuk untuk menentukan proyek-proyek yang perlu dilaksanakan untuk pengembangan Terusan Suez terutama yang berkaitan dengan pemeliharaan dan bahan bakar.
Mengenai biaya yang dibayarkan oleh kapal-kapal yang melewati terusan, Mamish mengatakan mereka ditentukan oleh sebuah komite yang mengatur biaya dengan standar perairan internasional lainnya
eramuslim
Laksamana Mohab Mamish, komandan yang juga mantan Angkatan Laut Mesir, mengesampingkan kemungkinan dari setiap operasi militer di Terusan Suez, untuk menjamin keamanan Selat internasional tersebut.
"Tujuan utama saya pada saat saya ditunjuk sebagai ketua Otoritas Terusan Suez pada 12 Agustus lalu adalah untuk mengamankan semua kapal yang melintasi selat tersebut," katanya dalam sebuah wawancara Sabtu lalu. "Terusan Suez adalah jalur air yang sempit dan tidak mungkin bagi aksi militer berlangsung di sana."
Dalam wawancara, yang menyentuh pada sejumlah kekhawatiran tentang terusan, Mamish mengatakan keamanan ditingkatkan di kanal akan meningkatkan jumlah kapal yang melewatinya.
"Peningkatan jumlah kapal juga memerlukan pelebaran jalur air dengan menggali beberapa anak sungai. Semua ini akan dilakukan oleh tangan Mesir dan melalui perusahaan Mesir," katanya.
Dalam menanggapi rumor tentang penjualan atau sewa terusan, Presiden Mesir Muhammad Mursi telah mengeluarkan instruksi bahwa tidak ada perusahaan asing yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan Suez, ia menambahkan.
Mamish juga mencatat bahwa sebuah komite dibentuk untuk menentukan proyek-proyek yang perlu dilaksanakan untuk pengembangan Terusan Suez terutama yang berkaitan dengan pemeliharaan dan bahan bakar.
Mengenai biaya yang dibayarkan oleh kapal-kapal yang melewati terusan, Mamish mengatakan mereka ditentukan oleh sebuah komite yang mengatur biaya dengan standar perairan internasional lainnya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan