Ulama Syria Tuntut Al-Azhar Tarik Balik Ijazah yang Disandang Mufti Syria Kerana Bersekongkol Dengan Pemimpin Yang Zalim
Rabu 1 Februari 2012
Delegasi pemimpin Muslim Suriah dalam waktu dekat akan pergi ke Kairo untuk bertemu dengan Syaikhul Azhar Ahmad Al-Thayyib, untuk memberinya sebuah petisi yang ditandatangani oleh 1.000 ulama Islam.
Dokumen ini berisi tuntutan untuk menarik ijazah dari Al-Azhar yang disandang oleh Mufti Suriah Ahmad Badruddin Hassoun, terkait "kepalsuan citranya sebagai pemimpin agama" serta dukungan nya untuk kekerasan terhadap penduduk sipil di Suriah.
Para pemimpin agama ini juga mengajukan permohonan untuk menolak Hassoun dilibatkan dari setiap kegiatan internasional yang dilakukan di bawah naungan Al-Azhar, sembari mengatakan kepada saluran televisi Al Arabiya bahwa Syaikh Abdul Jalil al-Said, sampai saat ini mengepalai biro informasi mufti Republik Suriah.
Menurut al-Said, sekarang sudah ada kesepakatan beberapa ulama yang akan datang ke Kairo. Tujuan perjalanan ke Kairo dalam upaya untuk membawa informasi tentang kejahatan Hassoun, yang merupakan pemegang ijazah Al-Azhar, dan mengklaim Hassoun sudah tidak dianggap lagi sebagai ulama Islam.
"Sejak awal revolusi Suriah sebanyak 223 ulama berada di balik jeruji dipenjarakan oleh rezim Assad, dan hanya 115 dari mereka yang dibebaskan oleh Hassoun dan pengawal pribadinya melakukan investigasi ke sejumlah tahanan Ulama," kata mantan bawahan mufti Suriah ini.
Dokumen ini berisi tuntutan untuk menarik ijazah dari Al-Azhar yang disandang oleh Mufti Suriah Ahmad Badruddin Hassoun, terkait "kepalsuan citranya sebagai pemimpin agama" serta dukungan nya untuk kekerasan terhadap penduduk sipil di Suriah.
Para pemimpin agama ini juga mengajukan permohonan untuk menolak Hassoun dilibatkan dari setiap kegiatan internasional yang dilakukan di bawah naungan Al-Azhar, sembari mengatakan kepada saluran televisi Al Arabiya bahwa Syaikh Abdul Jalil al-Said, sampai saat ini mengepalai biro informasi mufti Republik Suriah.
Menurut al-Said, sekarang sudah ada kesepakatan beberapa ulama yang akan datang ke Kairo. Tujuan perjalanan ke Kairo dalam upaya untuk membawa informasi tentang kejahatan Hassoun, yang merupakan pemegang ijazah Al-Azhar, dan mengklaim Hassoun sudah tidak dianggap lagi sebagai ulama Islam.
"Sejak awal revolusi Suriah sebanyak 223 ulama berada di balik jeruji dipenjarakan oleh rezim Assad, dan hanya 115 dari mereka yang dibebaskan oleh Hassoun dan pengawal pribadinya melakukan investigasi ke sejumlah tahanan Ulama," kata mantan bawahan mufti Suriah ini.
(fq/islamnews)[eramuslim.com]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan