20 August 2011
Lailatul Qadar
Dari Aisyah Radiallahuanha, sesungguhnya Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam yang ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan". (HR Bukhari)
Aisyah Radiallahuanha mengatakan, “Rasulullah s.a.w. beriktikaf (duduk di dalam masjid) pada sepuluh hari yang terakhir pada bulan ramadhan”. (HR Bukhari)
Aisyah Radiallahuanha mengatakan, “Rasulullah apabila masuk malam 10 terakhir Ramadan, Baginda menghidupkan malam (dengan ibadat), mengejutkan keluarganya (bangun beribadat), bersungguh-sungguh (dalam beribadat) dan uzlah (mengasingkan diri) daripada isteri-isterinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
"Sesiapa berdiri (solat) pada malam al-Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:“Malam al-Qadar adalah malam yang indah penuh kelembutan, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Manakala pada keesokan harinya sinar matahari kelihatan lemah kemerah-merahan.” (Hadis Riwayat al-Bazzar)
Daripada Aisyah r.a., katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, jikalau saya mengetahui bila lailatul-qadar itu, apakah yang harus saya ucapkan pada malam itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ucapkanah: "Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’ fu ‘anni" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku). (HR Termidzi)
Hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tentang bila terjadinya lailatul qadar di antaranya adalah agar terbeza antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan