Ulama dan Ilmuwan dari Parsi (2-habis)
Ilustrasi
Ia adalah salah seorang ulama terbesar di zamannya dan guru terkenal yang mengajarkan filsafat peripatetik (masyai), filsafat iluminasi (isyraqi), irfan, fikih, dan ilmu keislaman lainnya. Ia hidup pada masa pemerintahan Syah Abbas I, dan wafat pada 1040 H/1631 M.
Ia dilahirkan di Khurasan pada 969 H atau 1562 M, dan menghabiskan masa remajanya di Masyhad, ibu kota Khurasan.
Di negeri asalnya, Persia, Mir Damad juga dikenal luas sebagai pendiri aliran Isfahan, yakni sebuah aliran tasawuf yang mengembangkan ajaran filsafat ketuhanan (al-Hikmah al-Ilahiyyah). Aliran tasawuf filsafat ini kemudian terkenal dengan sebutan filsafat pencerahan (isyraqi).
Mulla SadraNama lengkapnya adalah Sadruddin Muhammad bin Ibrahim Syirazi. Namun, ia lebih dikenal dengan nama Mulla Sadra.
Ia dilahirkan di Kota Syiraz (Iran) pada 979 H/1571 M, dan wafat di Kota Bashrah (Irak) pada 1050 H/1640 M dalam perjalanan ke Makkah dalam rangka menunaikan ibadah haji yang ketujuh.
Mulla Sadra merupakan tokoh terbesar aliran tasawuf filsafat ketuhanan. Ajaran tasawuf filsafat ketuhanan ini ia pelajari langsung dari Syekh Bahauddin Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i di Kota Qazwin.
Sebagai seorang filsuf, nama Mulla Sadra setara dengan para ahli filsuf Muslim yang hidup pada masa sebelum maupun sesudahnya, seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Nasiruddin At-Thusi, Ibnu Rusyd, dan Ibnu Miskawaih.
Sumber republika
Tiada ulasan:
Catat Ulasan