Selasa, 4 Oktober 2011

Jambatan paling mengerikan

Rabu 4 Oktober 2011


Jambatan Ash-Shirathul Mustaqim



Salahsatu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi jambatan yang dibentangkan di atas kedua-dua punggung neraka jahannam. Ia tidak saja dialami oleh umat Islam dari kalangan umat Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam, melainkan semua orang yang beriman dari umat para Nabi sebelumnya juga wajib mengalaminya.

Peristiwa ini akan dialami oleh setiap orang yang beriman, baik mereka yang imannya sejati mahupun yang berbuat banyak maksiat termasuk kaum munafik. Menurut sebahagian ahli tafsir peristiwa menyeberangi jambatan di atas neraka telah diisyaratkan Allah di dalam Al-Qur'anul Karim.

"Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. "(QS Maryam [19]: 71-72)

Maksud dari kata "mendatangi" ialah melintas di atas Neraka Jahannam dengan menyeberangi jambatan tersebut. Semua orang yang beriman-bagaimanapun tinggi imannya pasti mengalaminya. Hanya Allah menjamin keselamatan bagi mereka yang imannya sejati (orang-orang bertaqwa). Dan adapun mereka yang imannya bermasalah (orang-orang yang zalim / kaum munafik) akan jatuh tergelincir ke dalam Neraka Jahannam saat melintasinya.

Dalam sebuah hadis bahkan secara lebih detail Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menggambarkan keadaan jambatan dimaksudkan. Jambatan itu lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Laa haula wa laa quwwata illa billah!

Betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan menyeberang di atasnya. Tetapi Allah Maha Kuasa, sekaligus Maha Bijaksana. Allah akan berikan kelebihan bagi orang-orang yang imannya sejati untuk sanggup melintas di atas jambatan tersebut. Beginilah gambaran Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam mengenai jambatan tersebut dengan kejadian-kejadiannya:

"Dan Neraka Jahannam itu mempunyai jambatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jambatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana unta berjalan. Dan para malaikat berkata: "Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah. "Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya." (HR Ahmad 23649)

Jadi, menurut hadis di atas ada mereka yang bakal menyeberanginya dengan selamat dan ada yang menyeberanginya dengan selamat namun harus mengalami luka-luka kerana terkena duri-duri yang mengenai tubuhnya. Lalu ada pula mereka yang gagal menyeberanginya hingga ke hujung. Mereka tergelincir, tergelincir sehingga terjatuh dan terjerembab dengan wajahnya ke dalam neraka yang menyala-nyala di bawah jambatan. Na'udzubillahi min dzaalika!

Lalu bagaimana seseorang dapat menyeberanginya dengan selamat? Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menjelaskan bahawa pada saat peristiwa menegangkan itu sedang berlangsung para Nabi dan para malaikat sibuk mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang beriman. Mereka berdoa: "Rabbi sallim. Rabbi sallim. (Ya Rabbi, selamatkanlah. Ya Rabbi, selamatkanlah). "Selanjutnya Allah akan memberikan cahaya bagi setiap orang. Baik mereka yang beriman sejati, mereka yang banyak melakukan dosa, mahupun yang munafik sama-sama memperolehinya.

Namun ketika sedang melintasi jambatan tersebut orang-orang yang imannya emas akan terus ditemani dan diterangi oleh cahaya tersebut hingga selamat sampai ke hujung penyeberangan. Sedangkan orang-orang munafik hanya sampai setengah perjalanan melintas jambatan tersebut tiba-tiba Allah mencabut cahaya yang tadinya menerangi mereka sehingga mereka berada dalam kegelapan lalu terjatuhlah mereka dari atas jambatan shirath ke dalam api menyala-nyala Neraka Jahannam. Na'udzubillahi min dzaalika!

"Allah akan memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama-nama mereka ada tirai penghalang dari-Nya. Adapun di atas jambatan Allah memberikan cahaya kepada setiap orang yang beriman dan orang munafiq. Bila mereka telah berada di tengah jambatan, Allah pun akan merampas cahaya orang-orang munafiq. Mereka menyeru kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahaya kamu." (Surah Al-Hadid ayat 13) Dan berdoalah dengan berkata orang-orang yang beriman: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami." (QS at-Tahrim ayat 8) Ketika itulah setiap orang tidak akan ingat orang lain. "(HR Thabrani 11079)

Saudaraku, sungguh pemandangan yang sangat mendebarkan. Maka, apabila Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menyatakan bahawa saat peristiwa menyeberangi jambatan di atas Neraka Jahannam sedang berlangsung setiap orang tidak akan ingat kepada orang lain. Sebab semua orang sibuk memikirkan keselamatannya masing-masing.

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, dan 'amal perbuatan kami dari riya dan lisan kami dari dusta serta pandangan mata kami dari khianat. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu khianat pandangan mata dan apa yang disembunyikan.
Diterjemah dari sayaberitahu

Tiada ulasan:

Catat Ulasan