Setelah Kalahkan Indonesia, Malaysia Terpaksa Pulang Dengan Kereta Perisai
18 November, 2011
JAKARTA - Tim nasional Malaysia U-23 harus pulang dengan kendaraan antihuru-hara (Baracuda) milik aparat setelah sukses mengalahkan tuan rumah Indonesia 1-0 dalam laga terakhir penyisihan Grup A SEA Games XXVI-2011 cabang sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (17/11/2011).
Para oknum suporter yang menggunakan atribut pendukung Indonesia memang telah menunggu pasukan "Harimau Malaya Muda" di depan pintu merah, serta pintu masuk dan keluar untuk tim Malaysia. Teriakan "tak bisa pulang", "maling", "tangkap malingnya" dan yel-yel lainnya dilontarkan oleh sebagian pendukung Indonesia sambil menunggu.
Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, pihak keamanan bersama panitia memutuskan untuk menggunakan Baracuda demi mengamankan pasukan Ong Kim Swee tersebut. Setidaknya, ada dua Baracuda yang disiapkan oleh pihak keamanan untuk mengangkut timnas Malaysia dan sejumlah tim ofisialnya, baik ketika datang tadi maupun saat pulang.
Pengamanan ketat memang diberlakukan mengingat Malaysia merupakan musuh abadi Indonesia di kancah persepakbolaan Asia Tenggara. Namun, Pelatih Kim Swee menilai hal ini bukanlah masalah besar dan tidak akan memengaruhi mental anak asuhnya. "Oh saya bisa memaklumi ini. Saya tahu bagaimana situasinya. Ini bukan masalah yang besar," ujarnya kepada wartawan./kompas
Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, pihak keamanan bersama panitia memutuskan untuk menggunakan Baracuda demi mengamankan pasukan Ong Kim Swee tersebut. Setidaknya, ada dua Baracuda yang disiapkan oleh pihak keamanan untuk mengangkut timnas Malaysia dan sejumlah tim ofisialnya, baik ketika datang tadi maupun saat pulang.
Pengamanan ketat memang diberlakukan mengingat Malaysia merupakan musuh abadi Indonesia di kancah persepakbolaan Asia Tenggara. Namun, Pelatih Kim Swee menilai hal ini bukanlah masalah besar dan tidak akan memengaruhi mental anak asuhnya. "Oh saya bisa memaklumi ini. Saya tahu bagaimana situasinya. Ini bukan masalah yang besar," ujarnya kepada wartawan./kompas
Tiada ulasan:
Catat Ulasan