Popularitas Presiden Amerika Serikat naik tajam setelah dengan lantang ia mengatakan akan memveto permohonan keanggotaan tetap Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dipublikasikan hari Rabu (28/9) oleh Jerusalem Post, sebanyak 54 persen Yahudi Israel meilai keputusan Obama itu menguntungkan Israel, sementara 19 persen lainnya menilai keputusan Obama adalah untuk kepentingan Palestina. Dalam jajak pendapat tersebut Jerusalaem Post mensurvei 506 orang dengan margin error 4,5 persen. Sebelumnya, dalam jajak pendapat yang dipublikasikan Mei lalu, hanya 12 persen warga Israel yang menilai bahwa kebijakan Amerika Serikat adalah pro-Israel dan yang menilai kebijakan AS adalah pro-Palestina sebanyak 40 persen. Faktor pendorong popularitas Obama di mata Yahudi Israel tidak lain adalah pidatonya di depan majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 21 September, yang mengatakan bahwa ia menolak upaya Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mencari pengakuan bagi negaranya. Setelah beberapa waktu menduduki jabatannya sebagai presiden di tahun 2009, ia dihujani kritikan dari kelompok-kelompok pro-Israel, yang berpendapat bahwa kebijakan Obama terlalu keras terhadap Israel, dengan mendesak Palestina dan Israel kembali ke meja perundingan. Jajak pendapat baru-baru ini oleh media-media Amerika Serikat menunjukkan, popularitasnya di kalangan pemilih Yahudi -- yang secara tradisional loyal kepada Partai Demokrat -- menurun tajam. Sementara Partai Republik mencitrakannya sebagai seorang yang anti-Israel. Obama memenangkan suara hampir 80 persen pemilih Yahudi pada tahun 2008. Ketidakpopulerannya belakangan ini di kalangan Yahudi Amerika, dapat berakiba buruk terhadap nasibnya dalam pemilihan tahun 2012 mendatang. Sudah pasti ia harus bekerja keras merebut simpati komunitas Yahudi, terutama yang tinggal di kantong-kantong Yahudi di Florida dan Pennsylvania. hidayatullah.com |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan