Isnin, 7 November 2011

PM Yingluck dan Abhisit Kompak Atasi Banjir

Sejak Julai lalu, banjir di Taiwan telah menewaskan lebih dari 260 orang.

Isnin 7 November 2011
PM Yingluck Shinawatra dan mantan PM Abhisit Vejjajiva (REUTERS)
BERITA TERKAIT

- Perdana Menteri baru Thailand, Yingluck Shinawatra, dan pemimpin kubu oposisi Abhisit Vejjajiva sering berseteru di gelanggang politik. Namun, kedua tokoh itu melupakan sejenak perseteruan mereka dengan bersama-sama mencari jalan keluar atas bencana banjir, yang melanda Thailand dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut harian The Nation, Yingluck dan Abhisit dan para pejabat terkait Selasa kemarin bertukar pikiran mengenai upaya mengatasi banjir, yang telah melanda bagian utara Thailand dan kini mengancam Ibukota Bangkok dan sekitarnya. Mereka bertemu di Pusat Penanggulangan Banjir Nasional, yang berlokasi di Bandara Don Mueang.

Abhisit menyarankan kepada pemerintah agar evakuasi dan bantuan darurat dilaksanakan serentak di sejumlah penampungan. Mantan perdana menteri Thailand itu juga mengusulkan kepada PM Yingluck agar menggunakan area kargo di bandara Don Mueang sebagai tempat penampungan baru bagi para pengungsi korban banjir.

Selain mengutarakan sejumlah ide, Abhisit bersama Partai Demokrat yang dia pimpin juga menyalurkan bantuan darurat dan keuangan kepada para korban banjir. Mereka juga membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan dari waktu ke waktu.

Ide dan bantuan dari oposisi itu disambut baik oleh pemerintah. Bahkan kakak Yingluck yang berstatus mantan perdana menteri, Thaksin Shinawatra, menyambut baik kerjasama antara pemerintah dan oposisi menghadapi bencana banjir. Padahal, Abhisit baru saja dikalahkan Yingluck dalam pemilihan umum beberapa bulan lalu sehingga tersingkir dari jabatan perdana menteri.

"Ini merupakan sinyal yang sangat bagus bagi bangsa ini. Saat kita menghadapi krisis, semua partai mengesampingkan semua perbedaan politik dan bekerja bersama untuk membantu negeri," kata Thaksin dalam suatu wawancara dengan harian Thailand dari Dubai, seperti yang dikutip kantor berita Bernama.

Sejak Juli lalu, banjir telah menewaskan lebih dari 260 orang. Sekitar 40 persen wilayah Thailand tergenang air. (eh)

VIVAnews

Tiada ulasan:

Catat Ulasan