Obama akui dirinya gagal memimpin Amerika Syarikat
Selasa 17 Julai,2012
Presiden teroris Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah mengakui bahwa dirinya telah gagal mengubah suasana politik di Washington, dengan kata lain ia gagal memimpin Amerika Serikat, empat tahun berlalu AS kian memburuk.
Obama berbicara pada saat acara kampanye di Walkerton Tavern dan Gardens di Glen Allen, Virginia pada hari Sabtu (14/7/2012).
"Jika kalian bertanya kepada saya tentang salah satu hal yang telah membuat saya frustasi selama empat tahun terakhir, bukan kerja keras, bukan besarnya keputusan, bukan langkah yang cepat, (tetapi) bahwa saya belum mampu untuk mengubah suasana di sini di Washington untuk mencerminkan kelakukan yang baik dan akal sehat dari orang-orang biasa -orang-orang Demokrat, Republik dan independen- yang saya pikir hanya ingin untuk melihat kepemimpinan mereka dalam menyelesaikan masalah," kata Obama dalam sebuah rekaman wawancara dengan tv CBS, yang disiarkan pada hari Ahad (15/7).
Namun, untuk mempertahankan kredibilitasnya, Obama 'berjanji' bahwa dia akan terus fokus pada soal memperbaiki perekonomian negaranya yang sedang terjebak krisis parah dan akan memperkuat perekonomian kelas menengah jika dia terpilih kembali atau tetap menjabat di Gedung Putih dalam jabatan lain.
"Isu yang paling penting yang sedang kita hadapi sebagai sebuah negara adalah bagaimana kita membangun sebuah ekonomi di mana kelas-menengah diperkuat dan tumbuh, dan mereka yang berkeinginan untuk bekerja keras dapat memperjuangkan jalan mereka ke dalam kelas-menengah," kata dia.
Pada hari Kamis pekan lalu, rivalnya Obama dari partai Republik, Mitt Romney, mengkritik Obama atas kegagalannya dalam memulihkan ekonomi di AS.
"Menjadi presiden bukan tentang bercerita. Menjadi presiden adalah tentang memimpin, dan presiden Obama telah gagal memimpin," kata Romney dalam kicauannya di Twitter.
Para analis menganggap bahwa amat kecil kemung,kinannya Obama akan terpilih kembali menjadi presiden AS, mengingat dia telah gagal memenuhi janji-janjinya terhadap rakyat AS semasa kampanye, dan salah satu yang paling utama adalah kegagalan memulihkan ekonomi.
Krisis ekonomi AS kian memburuk selama dekade terakhir, salah satu penyebabnya adalah perang fisik yang dilancarkan AS terhadap beberapa negara-negara Muslim yang memakan biaya sangat tinggi, membuat tagihan utang AS terus melonjak.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan