Khamis, 2 Jun 2011

Mengumpat dan sumpah seranah boleh didenda di Australia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-uiWm38HmvJ6trQz_MgQ63t8gw6Y3OciMvuPw_rcixkBs2Vyv4P0pEOwFCmzJb92RcyGgshsBqSzQrx6nmqNheVAJ1EgbSFPDEAIWrBnJq9_NOygFC7Uc56ftum0-SqnZX-XMp6hq0FQ/s1600/ghibah.jpg

Fiqhislam.com - Warga Australia menyukai gaya bicara yang sederhana tapi baru-baru ini kecenderungan itu ditetapkan dalam undang-undang yang akan menyekat gaya bicara seseorang.

Undang-undang itu bakal membolehkan polis untuk menjatuhkan denda di bagi mereka yang diketahui menggunakan kata-kata sumpah sernah. Bandar kedua terpadat di Australia itu dijadualkan menyetujui sebuah undang-undang baru minggu ini, di mana polis boleh mengenakan denda hingga 240 dolar Australia kepada mereka yang menggunakan kata-kata atau frasa yang menyinggung.

Jaksa Agung Victoria Robert Clark mengatakan, denda tersebut serupa dengan denda yang diberikan bagi mereka yang salah meletak kenderaan atau parkir haram, yang akan mengurangkan beban polis.

"Ini akan memberikan polis alat yang mereka perlukan untuk dapat bertindak melawan perilaku buruk semacam itu di lokasi kejadian, daripada harus membawa pelaku ke mahkamah dan menghabiskan masa dan wang dalam proses," katanya.

Namun bahkan para peguam utama negara juga mengakui jika mereka kadang-kadang menyumpah. "Kadang-kadang saya menggumamkan sesuatu seperti orang lain juga mungkin," katanya kepada radio ABC.

"Tetapi undang-undang ini tidak ditujukan untuk itu, undang-undang ini ditujukan pada perilaku yang menjengkelkan, sikap ofensif atau menyerang di depan umum yang membuat hidup tidak menyenangkan bagi orang lain," demikian Robert Clark.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan