Selasa, 21 Februari 2012

Membongkar buruknya agama Syi’ah




Imam Malik: “Barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir”

12 Imam-imam yang diklaim  orang-orang Syi’ah sebagai imam mereka adalah bukan Syi’ah, bahkan mereka berlepas diri dari Syi’ah.

JAKARTA (Arrahmah.com) – Maraknya kemunculan agama-agama baru dan aliran sesat, membuat Majelis Mujahidin LPW (Lajnah Perwakilan Wilayah) Jabodetabek Tausiah Umum dengan tema “Membongkar Borok Agama Syi’ah, pra debat Islam versus Syi’ah”, pada Ahad (19/2) lalu, diadakan di masjid At Taqwa, kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur.
Tausiah Umum menghadirkan pakar-pakar Syi’ah Ust. Drs. Muhammad Thalib (Amir Majelis Mujahidin), Ust. DR. Ahmad Zain An-Najah, MA (Direktur Pesantren Tinggi Al Islam, Bekasi) dan Ust. Farid Achmad Okbah, M. Ag (Ketua Yayasan Pesantren Tinggi Al Islam, Bekasi) Kehadiran para tokoh ini membuat tausiah umum ini makin memperkaya pengetahuan jama’ah ta’lim dengan pengetahuan mengenai Syi’ah.
Acar bermula pukul 09.00 hingga 12.00. Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga bagaimana Aqidah Syi’ah hingga masalah nikah mut’ah yang sangat keji dan munkar. Syi’ah berkeyakinan bahwa siapapun yang mampu mut’ah empat kali, maka ia setara dengan Rasulullah. Na’udzu billah min dzalik.
Syi’ah benar-benar telah menghinakan imam-imam kaum Muslimin dengan menyamakan derajat mereka dengan para pelaku praktek pelacuran dan perzinahan. Tegas Ust. Muhammad Thalib.
Dalam kesempatan yang sama, Ust. Dr. Ahmad Zain An-Najah, menyampaikan tentang keganjilan Aqidah Syi’ah Rafidhah yang tertera dalam kitab mereka, Al-Kaafi, karangan al-Kulaini, yang disebut-sebut sebagai kitab Syiah paling shahih, terdapat banyak keganjilan Aqidah yang melecehkan kesucian Aqidah Islam.
Sebelum acara ditutup, moderator membacakan beberapa point dari hasil Tausiah Umum dan menjadi rekomendasi Majelis Mujahidin LPW Jabodetabek yang harus diperhatikan setiap Muslim:
  1. Syi’ah Imamiyah yang mendominasi Iran, Libanon, Suriah, Iraq, Pakistan, Indonesia dan lainnya adalah agama diluar Islam. Karena Aqidah, Ibadah dan sistem manhaj beragama yang sangat berbeda 180 derajad dengan Islam. Mereka adalah Kafir, keluar dari Islam.
  2. Agama Syi’ah diciptakan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ dari Yaman yang berpura-pura masuk Islam untuk menghancurkan Islam dan umatnya dari dalam. Juga sebagai dendam kusumat karena Khalifah Umar bin Khattab telah menghancurkan Persia sampai keakar-akarnya. Maka mereka memuja Abu Lukluah karena berhasil membunuh Khalifah Umar radhiallahu’anhu.
  3. Hati-hati dengan Aqidah taqiyyah (menyembunyikan) serta tipu muslihat Syiah, maka jangan percaya omongan mereka yang terdengar santun yang berupaya menyatukan Sunni dan Syi’ah.
  4. Saat ini mereka (pimpinan syi’ah) terlah menggelontorkan  milyaran dolar untuk membayar tokoh-tokoh, ormas-ormas, LSM-LSM, partai-partai dan lainya agar membela Syi’ah dengan sekedar mengatakan minimal “Syi’ah bagian dari Islam”. Maka berhati-hatilah terhadap mereka yang mengatakan seperti itu. Mengutip perkataan Imam Malik yang disampaikan Ust. Muhammad Thalib: “barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir”
  5. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) telah layangkan surat ke Dubes Iran di Indonesia untuk DEBAT PUBLIK secara ilmiah. Akan tetapai sampai sekarang belom direspon. Ini mengindikasikan bahwa mereka memang takut berhadapan dengan Kaum Muslimin karena takut  borok-borok mereka akan tampak dikuliti oleh Ahlussunnah.
  6. 12 Imam-imam yang diklaim  orang-orang Syi’ah sebagai imam mereka adalah bukan Syi’ah, bahkan mereka berlepas diri dari Syi’ah.
  7. Menghimbau agar seluruh Umat Islam waspada terhadap Agama Syi’ah dan menjaga diri serta keluarga dari virus-virus jahat Syi’ah.
  8. Dan kepada seluruh Kaum Muslimin khususna di Indonesia agar mempelajari  Islam secara Kaffah berpedoman kepada Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman Shalafusshalih dan bersatu mengedepankan Jihad melawan Syi’ah dan kekufuran-kekufuran lainnya. 
Sumber arrahmah.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan