Isnin, 30 April 2012

Arab Saudi putuskan hubungan dengan Mesir demi Israel

Arab Saudi memanggil duta besarnya di Kaherah untuk menutup misi diplomatiknya di Mesir, pemanggilan tersebut menyusul demonstrasi yang dilakukan di luar bangunan kedutaan atas penahanan seorang peguam Mesir di Jeddah.
Menurut laporan agensi berita Saudi (SPA), Kedutaan Saudi di Kaherah dan pejabat konsul di Alexandria dan Suez ditutup pada hari Sabtu 28/04/12.
Menurut laporan agensi berita Saudi (SPA), Kedutaan Saudi di Kaherah dan pejabat konsul di Alexandria dan Suez ditutup pada hari Sabtu 28/04/12.
Pemerintah Saudi mendakwa Gizawi membawa dadah. Namun, pertubuhan Mesir, Rangkaian Arab untuk Maklumat HAM mengatakan, Gizawi ditangkap selepas mahkamah Saudi menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan 20 sebatan kerana ia mengkritik rejim Saudi.
"Pegawai untuk misi diplomatik dari Saudi dan Mesir mendapat ancaman. Slogan-slogan kebencian didengungkan oleh penunjuk perasaan dan kekebalan diplomatik telah dilanggar. Ini semua bertentangan dengan undang-undang antarabangsa," kata pegawai Saudi, yang namanya tidak disebutkan dalam laporan tersebut.
Rupanya penangkapan tersebut mendorong perbalahan diplomatik terburuk antara kekuatan wilayah sejak Arab Saudi dan negara Arab lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir setelah menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979. 
Namun, hubungan diplomatik yang terputus tersebut telah diperbaiki pada tahun 1987 ketika Arab Saudi dan Mesir sama-sama menjadi sahabat bagi Israel.

Pada Sabtu, 28/04/12 Arab Saudi mengatakan, pihaknya telah menarik duta besarnya dari Mesir untuk "perundingan" dan akan menutup kedutaan dan pejabat konsul di negara Arab Mesir tersebut.

Pada 24 April minggu lalu, beratus-ratus warga Mesir mengadakan demonstrasi di luar bangunan Kedutaan Saudi di Kaherah untuk menuntut pembebasan segera Gizawi. Para penunjuk perasaan melaungkan slogan anti-rejim Saudi.
 
Sumber

Kisah Nabi Khidir A.S Terdapat Dalam Al-Quran

Kisah Perjalanan Ladunni Nabi Musa AS bersama muridnya serta Nabi Khidir AS merupakan kisah yang telah lama kita kenal dan sebut-sebutkan untuk menjadi contoh tauladan kepada manusia yang berilmu. Kisah ini mengandungi pengertian yang sangat dalam dalam ertikata mengenal Sang Pencipta yang Maha Besar. Di mana tempat ‘jumpanya’ ilmu itu? Itulah dia di tempat pertemuan antara dua laut. Di situlah bermulanya Ladunni yang di sebut-sebut para Ahli Sufi. Kisah perjalanan Ladunni Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dinukilkan di dalam terjemahan Firman Allah SWT di dalam Surah Al-Kahfi (ayat 60 hingga 82). semoga mendapat manfaat bersama.
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini”. 
Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.” Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”. 
Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. Musa berkata kepada Khidir: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” 
Dia menjawab: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun”. Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”. 
Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melobanginya. Musa berkata: “Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?” Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khidir) berkata: “Bukankah aku telah berkata: “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku” 
Musa berkata: “Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku”. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidir membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar”. Khidir berkata: “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?” 
Musa berkata: “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku”.
Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata: “Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu”. Khidir berkata: “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. 
Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). 
Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya”.
Itulah kisah perjalanan Musa AS bersama Khidir AS. Itulah dia Ilmu yang diajarkan Allah kepada Khaidir AS yang di sebalik Hitam dan Putih.


  sumber  http://jalanakhirat.wordpress.com/2010/03/06/kisah-nabi-khidir-as-2/


Jumaat, 27 April 2012

Tanda tanda penyakit hati

Sabtu 28 April 2012 


Kerosakan hati semakin parah

1.Berani meninggalkan sembahyang tanpa ragu
2.Sibuknya dengan keduniaan dan buruk sangka
3.Tenang tanpa merasa berdosa apabila melakukan dosa besar
3.Sangat benci dengan nasehat baik dari orang lain dan ulama
4.Semakin menjauhi ayat-ayat Al-qur'an
9.Senang melihat orang susah dan menderita.
7.Tidak merasa takut akan peringatan kematian, kuburan dan akhirat

r/blika